The Kiss oleh Gustav Klimt
Ornamental dan Intim
Gustav Klimt adalah anak seorang pengrajin emas dari Austria. Klimt menggabungkan berbagai bentuk dan warna yang unik dan tidak wajar dari aliran Simbolisme dengan konsepnya atas kecantikan, biasanya dengan menggunakan figur wanita, atau lanskap pemandangan.
Klimt banyak terinspirasi oleh Hans Makart, dan mulai melukis lukisan berukuran besar untuk gedung-gedung besar, namun pada tahun 1897, ia mendirikan sebuah perkumpulan seniman dan arsitek avant-garde di Vienna.
Mengenai Lukisan
“The Kiss” dilukis pada masa ‘keemasan’ dari Gustav Klimt. Karya ini menggambarkan seorang pria sedang menunduk dan mencium seorang wanita yang mencondongkan wajahnya ke pria tersebut.
Figur pria nampak mengenakan karangan bunga di kepalanya, yang mana merupakan simbol dewa Yunani, yang dapat mengindikasikan bahwa ia adalah dewa Yunani, sedangkan bunga-bunga menghiasi leher dan rambut dari figur wanita, yang mengindikasikan lingkaran suci (halo).
Walaupun tidak terdapat sumber yang jelas dan valid tentang siapa kedua figur di karya ini, beberapa sumber berpendapat bahwa kedua figur ini bisa jadi adalah Klimt dan pasangannya, Emilie Floge, atau mungkin Hilde Roth, model yang sering Klimt pekerjakan sebagai modelnya.
Gaun yang dikenakan oleh figur wanita dihiasi oleh daun emas dan perak, benang perak dan motif bunga melingkar berwarna-warni, dan juga garis berombak, merupakan simbol kewanitaan menurut Klimt. Sedangkan jubah yang dipakai oleh figur pria dihiasi oleh simbol-simbol ‘maskulin’ persegi panjang berwarna hitam, putih dan perak yang kontras dengan pakaian milik figur wanita. Pasangan tersebut berlutut di sekumpulan bunga berwarna warni.
Latar yang berwarna coklat ini mengingatkan penonton akan manuskrip zaman dahulu, atau mungkin balok kayu yang sering digunakan seniman Jepang dalam berkarya.