Jakarta, 21 September 2024 – D Gallerie menghadirkan pameran tunggal Jumaldi Alfi bertajuk “Never Ending Stories,” yang berlangsung dari 21 September hingga 21 Oktober 2024. Pameran ini dikuratori oleh Heru Joni Putra dan menampilkan karya-karya Alfi dari seri papan tulis hitam, yang menjadi ciri khas penting dalam perjalanan seni rupa Alfi.
Bersamaan dengan pembukaan pameran, peluncuran buku berjudul “Jumaldi Alfi: Kisah-kisah Tak Berkesudahan” turut digelar. Buku ini memuat foto-foto karya seni Alfi serta empat esai dari penulis ternama: Thomas J. Berghuis, Michal Ron, Astrid Honold, dan Heru Joni Putra. Buku tersebut menyajikan gambaran mendalam tentang proses kreatif Alfi dan pencapaian artistiknya selama ini.
Jejak Seni Jumaldi Alfi dan Kelompok Jendela
Lahir di Lintau, Sumatera Barat, pada 1973, Jumaldi Alfi merupakan seniman yang telah menorehkan jejak penting dalam perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia. Bersama dengan kelompok seni rupa Jendela, Alfi memperkenalkan pendekatan baru yang mengedepankan estetika dan eksplorasi material, yang menyegarkan dunia seni rupa Indonesia pada akhir 1990-an.
Karya-karya Alfi dikenal melalui ikonografi personal yang kaya makna, menggambarkan pengalaman eksistensial dan spiritual, baik pada tingkat individu maupun kolektif. Seri papan tulis hitam, yang menjadi sorotan dalam pameran ini, telah digarap Alfi sejak tahun 2005 dan terus mengalami perkembangan.
Seri Papan Tulis Hitam: Antara Kenangan dan Kritik
Heru Joni Putra, kurator pameran ini, menjelaskan bahwa Alfi adalah satu-satunya seniman Indonesia yang secara konsisten mengeksplorasi papan tulis hitam sebagai objek dan konsep dalam karyanya. Seri ini berawal dari kenangan masa kecil Alfi di pedalaman Minangkabau, ketika ia pertama kali belajar menulis di atas papan tulis hitam. Namun, seiring waktu, papan tulis hitam berkembang menjadi medium yang menggambarkan lapisan pengalaman kolektif masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan dan kebangkitan intelektual.
Dalam karyanya yang terkenal seperti Postcard from the Past (2005) dan Colour Guide Series (2007), Alfi menggunakan papan tulis hitam sebagai simbol perubahan dan refleksi, memperlihatkan sapuan, coretan, dan sisa-sisa tulisan yang menggambarkan dialog antara kenangan dan masa kini. Setiap lapisan di atas papan tulis itu menyiratkan sejarah yang terus ditulis dan dihapus, melambangkan perjalanan bangsa Indonesia yang terus berkembang.
Harapan untuk Menghubungkan Kolektor dengan Seni
Pemilik D Gallerie, Esti Nurjadin, menyatakan kekagumannya terhadap karya-karya Alfi, terutama seri papan tulis hitam ini. “Setiap kali Alfi ingin mengkritisi atau membahas aliran seni tertentu, ia seringkali menggunakan papan tulis sebagai medium utamanya,” ujar Esti. Ia juga berharap pameran ini dapat memperkenalkan karya-karya seniman senior seperti Alfi kepada generasi kolektor muda, sekaligus menjadi kesempatan bagi para kolektor senior untuk kembali berjumpa dengan karya-karya bersejarah tersebut.
Pameran “Never Ending Stories” ini menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, serta menawarkan refleksi mendalam tentang perjalanan artistik dan intelektual Jumaldi Alfi.
Informasi lebih lanjut:
Indah Ariani (081911214459)