Sarah Choo Jing (lahir pada tahun 1990 di Singapura) adalah seorang seniman yang dikenal karena pendekatan antardisiplin dalam fotografi, video, dan instalasi. Karya-karyanya menggambarkan momen dan karakter-karakter yang dapat diidentifikasi dalam masyarakat perkotaan kontemporer, yang mengisyaratkan berbagai narasi pribadi dan seringkali kesendirian. Sebagai seorang seniman, Choo tertarik pada pandangan para flâneur, voyeurisme, dan konsep yang aneh atau menyeramkan (uncanny).
Choo tinggal dan bekerja di Singapura. Ia menyelesaikan gelar Master of Fine Arts (MFA) di Slade School of Art, University College London pada tahun 2015. Choo telah meraih Penghargaan Emas dalam kategori Seni Rupa pada PX3 Prix de la Photographie 2016, dan meraih tempat pertama pada Moscow International Foto Awards 2015.
Ia juga menjadi finalis dalam Sovereign Asian Art Prize 2017 dan pernah menerima ICON De Martell Cordon Bleu Photography Award serta Kwek Leng Joo Prize of Excellence in Still Photography Award pada tahun 2013.
Karya-karyanya telah dipamerkan secara internasional di berbagai tempat, antara lain The Busan Museum of Art di Korea, Daegu Photo Biennale di Korea, ArtParis di The Grand Palais di Paris, START Art Fair di The Saatchi Gallery di London, Photo London 2015 di Somerset House di London, dan The Santa Fe International New Media Festival di New Mexico, Amerika Serikat. Karya-karya Choo telah dikoleksi oleh individu-individu swasta dan institusi publik, termasuk Singapore Art Museum, National Museum of Singapore, dan The Arts Club Permanent Art Collection di London.
Karya Seni Choo yang Unik
Salah satu karya yang menonjol dari Sarah Choo adalah instalasi video tiga saluran berjudul “The Art of The Rehearsal.” Instalasi ini dikomisioning oleh National Museum of Singapore pada tahun 2017 dan menjadi pameran permanen pertama di Gallery10, ruang pamer baru museum tersebut.
Dalam kolaborasi dengan sineas komersial berbasis Shanghai, Jeffrey Ang, video-video tersebut menggambarkan sembilan penari tradisional dari budaya yang berbeda berlatih di latar belakang distrik etnis yang terkenal di Singapura, seperti Little India, Kampong Glam, dan Chinatown. Proyek ini didanai oleh National Arts Council dan menghabiskan dana sekitar SGD 200.000 hingga SGD 250.000. Video instalasi ini melibatkan penari-penari dari grup tari lokal, antara lain Singapore Hokkien Huay Kuan Dance Theatre, Apsaras Art, dan Era Dance Theatre.
Pada pameran Personal Structures, yang diselenggarakan oleh European Cultural Centre sebagai program sampingan Biennale Venezia ke-57 dan diadakan di Palazzo Bembo, Sarah Choo mempersembahkan versi lain dari “The Art of The Rehearsal.”
Karena ruang pamer di Venezia lebih kecil daripada di National Museum of Singapore, Choo memodifikasi instalasi tersebut agar para pengunjung dapat mendekati figur penari dengan jarak yang lebih dekat, menciptakan kesan bahwa mereka adalah model-miniatur dari karya yang lebih besar.
Choo dan Kehidupannya
Sarah Choo lahir dan dibesarkan di Singapura sebagai anak sulung dari dua bersaudara. Ayahnya bekerja di industri pengiriman barang dan ibunya adalah seorang manajer administrasi. Ketika Sarah berada di tahun kedua Nanyang Junior College, ia mendapatkan beasiswa penuh untuk belajar seni di Goldsmiths, University of London. Namun, karena penolakan orang tuanya, ia harus menolak tawaran tersebut.
Sarah kemudian melanjutkan studi di Nanyang Technological University, School of Art, Design and Media, dan lulus pada tahun 2013 dengan gelar Bachelor of Fine Arts dalam Fotografi dan Gambar Digital dengan Pujian Kelas Pertama. Setelah itu, ia menyelesaikan gelar master dalam Fine Art Media di Slade School of Fine Art, University College London, pada tahun 2015.
Choo telah mencapai banyak prestasi selama kariernya sebagai seniman. Karya-karyanya telah diakui dan dihargai dengan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan emas dalam bidang seni rupa pada PX3 Prix de la Photographie 2016 dan tempat pertama dalam Moscow International Foto Awards 2015.
Ia juga menjadi finalis dalam Sovereign Asian Art Prize 2017. Selain itu, karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai lokasi internasional dan dikoleksi oleh institusi-institusi bergengsi seperti Singapore Art Museum, National Museum of Singapore, dan The Arts Club Permanent Art Collection di London.
Dengan pendekatannya yang unik dan kualitas karya seninya yang menarik, Sarah Choo terus menginspirasi dan memberikan kontribusi berarti bagi dunia seni rupa kontemporer.
Ia terus menggali tema-tema seperti pengamatan, voyeurisme, dan penggunaan elemen yang aneh dalam karyanya, menciptakan narasi pribadi yang mengundang refleksi dan pemahaman yang lebih dalam tentang masyarakat perkotaan dan manusia dalam konteks masa kini.