Dalam dunia seni, terdapat kekuatan yang luar biasa untuk menyampaikan pesan-pesan yang penting kepada masyarakat. Salah satu seniman yang telah berhasil menggabungkan seni dan esensi dari konservasi alam adalah Teguh Ostenrik, seorang seniman yang telah menciptakan karya luar biasa bertajuk alam bahari bernamakan Kurma Amerta. Karya ini dipamerkan dan dijual dalam sebuah proyek spesial oleh Artopologi.
Kurma Amerta adalah instalasi bawah air yang terdiri dari 399 patung penyu yang terbuat dari limbah logam. Dengan dimensi 200 x 250 x 30 cm, karya seni ini bertujuan untuk menciptakan terumbu buatan sebagai rumah baru bagi kehidupan dalam laut. Patung-patung penyu ini didesain dengan menggunakan bahan-bahan non-toksik seperti baja atau beton, sehingga tidak membahayakan lingkungan di sekitarnya.
Melalui Kurma Amerta, Teguh Ostenrik dan Yayasan Terumbu Rupa berupaya untuk menjaga keanekaragaman hayati laut dan memulihkan area-area lautan yang telah rusak. Keberadaan terumbu buatan ini memberikan substrat (spesies kimia organik) bagi karang dan organisme laut lainnya untuk tumbuh, serta menjadi tempat berlindung bagi ikan dan hewan laut lainnya. Selain itu, Kurma Amerta juga menciptakan peluang rekreasi baru bagi para penyelam dan penggemar alam bawah laut.
Pemasangan terumbu buatan dilakukan dengan hati-hati oleh para ahli dan relawan yang bekerja sama dengan Yayasan Terumbu Rupa. Proses ini melibatkan penempatan dan penancapan patung-patung penyu dengan apik di dasar laut. Lokasi pemasangan terumbu buatan ini berada di laut Bali, di lepas pantai Desa Bondalem, Bali Utara.
Setelah Kurma Amerta terpasang, terumbu buatan ini akan terus dipantau oleh masyarakat lokal yang telah terlatih, yang akan memberikan laporan secara rutin kepada Artopologi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa terumbu buatan unik ini tetap dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Membeli karya seni Kurma Amerta memiliki berbagai manfaat yang tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga memiliki nilai investasi yang berkelanjutan. Setiap pembelian karya seni ini akan disertai dengan Sertifikat Keaslian (Certificate of Authenticity/COA) yang dikeluarkan oleh Artopologi.
Sertifikat ini memiliki peran penting dalam memberikan otentikasi mengenai keaslian karya seni, meningkatkan transparansi dan keamanan, serta memudahkan transfer kepemilikan. Dengan adanya COA, ketika karya seni ini bersirkulasi kembali di pasar sekunder, keasliannya dapat diverifikasi dan provenance, atau jejak kepemilikannya dapat ditelusuri dengan mudah.
Artopologi menggunakan teknologi blockchain untuk mengeluarkan COA-nya. Dengan mendaftarkan dan menyimpan COA di blockchain, keaslian karya seni fisik sebagai aset dapat diverifikasi. COA ini diterbitkan langsung oleh seniman melalui platform Artopologi.com dan ditransfer ke dompet kripto milik kolektor setelah pembelian. Karena tersimpan di blockchain yang tidak dapat dimanipulasi, sertifikat ini memastikan bahwa informasinya akurat dan dapat dipercaya.
Teguh Ostenrik, melalui Kurma Amerta, telah berhasil menciptakan sebuah karya seni yang menggabungkan keindahan visual dengan pesan konservasi yang kuat. Dengan menggunakan limbah logam sebagai bahan utama, ia menunjukkan kepada kita bahwa barang-barang yang dianggap limbah dapat diubah menjadi karya seni yang indah dan justru mengingkatkan makna yang dikandungnya.
Melalui karya-karyanya, Teguh Ostenrik berharap dapat menginspirasi orang lain untuk melihat potensi dan keindahan dalam barang-barang yang dianggap sampah, serta mendorong pemikiran tentang pentingnya mendaur ulang dan memanfaatkan kembali bahan yang ada.
Kurma Amerta bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam melestarikan kehidupan laut, terutama populasi penyu yang terancam punah. Keberadaan penyu memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Salah satu contohnya adalah Penyu Sisik, yang memakan berbagai jenis spons yang bersaing dengan karang secara agresif. Dengan memakan spons, Penyu Sisik memberikan kesempatan bagi terumbu karang untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa kehadiran Penyu Sisik, spons dapat menguasai terumbu karang dan mengubah struktur ekosistemnya.
Dalam mitologi Hindu Bali, penyu memiliki makna yang luhur. Masyarakat Bali Utara sangat menghormati eksistensi penyu sebagai simbol penting dalam kehidupan mereka. Melalui Kurma Amerta, Teguh Ostenrik ingin mengangkat keberadaan penyu sebagai hewan yang diluhurkan dan menjaga ekosistem laut.
Dengan membeli karya seni Kurma Amerta, Anda tidak hanya mendapatkan keindahan visual yang memukau, tetapi juga berpartisipasi dalam usaha konservasi alam yang penting. Sertifikat Keaslian yang diterbitkan oleh Artopologi memberikan jaminan mengenai keaslian karya seni tersebut dan dapat meningkatkan nilai investasinya. Selain itu, Anda juga turut mendukung program Yayasan Terumbu Rupa dalam menjaga keanekaragaman hayati laut dan memulihkan terumbu karang yang rusak.
Ingin memiliki karya seni yang kaya akan estetika, memorable, dan memiliki dampak riil yang positif pada lautan Nusantara? Segera dapatkan Kurma Amerta oleh Teguh Ostenrik dengan cara menghubungi Artopologi. Anda dapat memiliki karya seni yang tidak hanya indah dan unik, namun Anda juga akan ikut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan laut.
Bergabunglah dengan upaya kami untuk melestarikan kehidupan laut dan memberikan pesan terpendam konservasi melalui Kurma Amerta.