Yogyakarta, 30 Juni 2024 – Srisasanti Gallery dengan bangga mempersembahkan Tears from Heaven, pameran tunggal pertama J. Ariadhitya Pramuhendra (b. 1984, Indonesia) bersama galeri tersebut. Pramuhendra tetap konsisten sebagai seniman yang menggunakan arang dan kanvas dalam karya-karyanya. Saat ini, ia dikenal sebagai salah satu seniman terkemuka di Indonesia dalam bidang lukisan/drawing berbasis arang. Pameran ini menampilkan 2 instalasi dan 11 karya gambar arang baru di atas kanvas yang dibuat pada tahun 2024.
Pramuhendra tertarik pada tema-tema religius—terutama Katolik—di mana simbolisme dan komposisi dalam karyanya sering merujuk pada Alkitab atau lukisan Renaisans. Namun, dalam pameran ini, ia mendedikasikan karyanya untuk membahas isu-isu kontemporer seputar perempuan, yang dihadirkan melalui figur-figur yang menjadi subjek utama dalam seri karya ini. Karya-karya terbarunya berfokus pada kapasitas perempuan yang melampaui peran-peran sosial yang biasanya dikenakan kepada mereka.
Instalasi “Tears from Heaven” dan “Calvary”
Judul pameran ini diambil dari karya sentralnya, Tears from Heaven—sebuah instalasi yang mengapropriasi patung Pieta karya Michelangelo dengan hujan buatan yang menyerupai air mata yang jatuh dari “surga.” Tears from Heaven ditempatkan di lantai 1 galeri, dengan pencahayaan dramatis, diiringi oleh lagu Fall dari band Islandia, Sigur Ros. Di lantai 2 galeri, Pramuhendra menampilkan instalasi berupa balok kayu besar yang terbakar, ditumpuk seperti sisa-sisa Salib. Judul karya ini, Calvary—merujuk pada nama bukit tempat Yesus disalibkan—menjadi pengingat akan kefanaan eksistensi duniawi.
Lukisan “In the Quiet Night of The Grand Theater”
Seperti yang terlihat pada instalasi, permainan “cahaya dan gelap” menjadi kekuatan utama dalam lukisan arang Pramuhendra. Dalam pameran ini, Pramuhendra menciptakan sebuah lukisan berukuran 4 x 18 meter, berjudul In the Quiet Night of The Grand Theater, yang menggambarkan 22 perempuan duduk di belakang meja makan panjang, mirip dengan komposisi lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci. Lukisan ini adalah yang terbesar yang pernah dibuat oleh seniman tersebut dan yang pernah dipamerkan oleh galeri.
Informasi Pameran
Tears from Heaven akan dibuka untuk umum mulai 30 Juni hingga 11 Agustus 2024 di Tirtodipuran Link Building B, Yogyakarta. Jam operasional pameran adalah Senin – Jumat, pukul 12:00 – 19:00 WIB, dan Sabtu & Minggu, pukul 12:00 – 20:00 WIB. Pembukaan pameran akan berlangsung pada Sabtu, 29 Juni 2024, pukul 19:00 WIB. Katalog pameran dengan teks kuratorial oleh Asmudjo J. Irianto tersedia dalam cetakan terbatas dan juga dapat diakses secara digital.
Tentang J. Ariadhitya Pramuhendra
J. Ariadhitya Pramuhendra (b. 1984, Indonesia) adalah seniman Indonesia yang menonjol di kancah seni Asia dengan pendekatan uniknya, menggunakan arang dan kanvas untuk menciptakan komposisi yang realistis namun dramatis. Unsur penting dalam karya Pramuhendra adalah potret diri, di mana ia sering memposisikan dirinya sebagai protagonis atau figur sentral dalam narasinya. Lukisan arang berskala besar di atas kanvas melampaui batasan konvensional, menggambarkan adegan dari film terkenal, lukisan, dan terutama Alkitab.
Proses kreatif Pramuhendra melibatkan pengaturan adegan, memotretnya, dan kemudian dengan teliti mentransfernya ke kanvas menggunakan hanya arang dan jarinya. Pencarian identitas menjadi fokus utama dalam karyanya, mendorong pertanyaan introspektif tentang diri, agama, dan peran sosial. Latar belakang Pramuhendra dalam keluarga Katolik menambah kompleksitas eksplorasinya, terutama di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia. Karya-karyanya berfungsi sebagai komentar tentang identitas nasional yang belum terselesaikan, dipengaruhi oleh perubahan politik, akses media, dan kesadaran kontemporer.
Tentang Srisasanti Gallery
Srisasanti Gallery adalah galeri seni yang didirikan pada tahun 1994 oleh E. St. Eddy Prakoso dengan tujuan utama memperkenalkan apresiasi global terhadap seniman Indonesia. Srisasanti Gallery mewakili dan mendukung seniman dengan perspektif jangka panjang, berdedikasi untuk mengembangkan karir mereka dan menyediakan audiens yang signifikan untuk karya mereka, baik di tingkat regional maupun global. Galeri ini telah memamerkan seniman-seniman terkemuka yang memiliki peran penting dalam sejarah seni Indonesia, sambil juga membina seniman-seniman baru untuk berkontribusi pada pertumbuhan dunia seni Indonesia. Selain menghadirkan program in-house yang intensif dan dinamis setiap tahun, Srisasanti Gallery juga aktif menghadirkan seniman-senimannya di pameran seni dan program internasional lainnya.
Jam Operasional Galeri
Tirtodipuran Link Building B
- Senin – Jumat: 12:00 – 19:00 WIB
- Sabtu & Minggu: 12:00 – 20:00 WIB
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web Srisasanti Gallery.
Dengan berbagai karya yang inspiratif dan instalasi yang mendalam, Tears from Heaven mengundang penonton untuk merenungkan tema-tema religius dan kontemporer melalui perspektif baru. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan pameran luar biasa ini di Yogyakarta.