Eugene Museum di Bali: Melampaui Pameran Seni Konvensional dengan Sentuhan Arsitektur Modern

Jakarta, 30 Mei 2024 – Bali, dengan pesonanya yang memukau sebagai situs Warisan Dunia dan pusat budaya Asia, bersiap untuk menyambut Eugene Museum, sebuah museum permanen yang akan dibuka di Nuanu, Tabanan, pada awal tahun 2026. Dikelilingi oleh Pura Tanah Lot dan kawasan Canggu, museum ini akan menjadi landmark baru dalam dunia seni kontemporer di Indonesia dan Asia.

Arsitektur dan Lokasi: Sinergi Tradisi dan Modernitas

Perancangan Eugene Museum akan dipimpin oleh arsitek ternama Indonesia, Andra Matin, pemenang Aga Khan Award for Architecture 2023. Matin dikenal dengan kemampuannya memadukan elemen tradisional dan modern dalam karya-karyanya. Terletak di tengah lanskap yang subur dan dikelilingi laut, museum ini akan menempati area seluas lebih dari 1 hektar dengan konstruksi seluas 3.000 meter persegi, bagian dari kota seluas 44 hektar yang mengintegrasikan gaya hidup, seni, pendidikan, dan kesadaran lingkungan.

Eugene Kangawa: Sosok di Balik Eugene Museum

Eugene Kangawa, lahir pada tahun 1989, adalah seniman kontemporer Jepang yang terkenal karena pendekatannya yang canggih dan memukau dalam lukisan, instalasi berskala besar, dan proyek sosial. Karya-karyanya telah dipamerkan di Museum Seni Kontemporer Tokyo, dan ia dikenal sebagai seniman termuda yang pernah mengadakan pameran tunggal di museum tersebut.

Kota Nuanu: Pusat Pengembangan Sosial dan Budaya

Kawasan sekitar museum, Nuanu City, telah menjadi tempat berbagai inisiatif publik seperti pembukaan sekolah internasional yang telah memiliki lebih dari 150 siswa. Kota ini berkomitmen pada konservasi lingkungan dengan berbagai program seperti perlindungan spesies kupu-kupu lokal, laboratorium daur ulang, pengenalan kereta listrik, dan program pelestarian anjing lokal. Fasilitas pendidikan tambahan, seperti sekolah menengah pertama dan atas, juga sedang direncanakan.

Inisiatif Sosial dan Pengembangan Masyarakat

Eugene Museum bukan hanya tentang pameran seni, tetapi juga pusat inisiatif sosial. Program Sosial Eugene akan melibatkan komunitas lokal dan institusi pendidikan terdekat dalam lokakarya dan perguruan tinggi lokal, mengundang peserta dari seluruh Asia. Program ini akan mencakup beragam kelompok individu, termasuk profesional seni dan pengusaha, serta mengadakan program menginap pasca-penutupan dan kafe di ruang masuk museum.

Karya dan Fasilitas di Eugene Museum

Museum ini akan menampilkan sekitar 15 instalasi permanen, termasuk karya khas Eugene seperti ‘Sea Garden’, ‘Goldrain’, dan ‘Everything Shines’. Rencana tambahan termasuk perpustakaan yang luas dan ruang untuk program menginap pasca-penutupan, yang dirancang untuk memberikan pengalaman mendalam bagi pengunjung dari berbagai generasi.

Dukungan Global dan Kolaborasi Kreatif

Didukung oleh komunitas dan kolektor dari Indonesia dan luar negeri, Eugene Museum diharapkan menarik sekitar 1 juta pengunjung setiap tahunnya. Kolaborasi awal dengan Andra Matin menunjukkan integrasi indah antara konsep seni Eugene dan filosofi tradisional Bali. Matin menafsirkan konsep museum Eugene dengan mempertahankan lingkungan alam yang ada, memastikan bahwa arsitektur dan lanskap harmonis dengan alam sekitar.

Kesimpulan

Eugene Museum di Bali adalah simbol perpaduan antara seni kontemporer, arsitektur modern, dan kesadaran lingkungan. Dengan Eugene Kangawa dan Andra Matin sebagai pionir, museum ini diharapkan menjadi pusat inspirasi dan keterlibatan sosial yang melampaui batas negara dan generasi, memperkuat posisi Bali sebagai episentrum budaya Asia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Teaser WEBSITE Eugene Museum dan Situs Web Eugene Museum.


Tentang Eugene Kangawa Eugene Kangawa, lahir pada tahun 1989, adalah seniman kontemporer Jepang yang terkenal dengan lukisan dan instalasi berskala besar. Ia telah mengadakan pameran di berbagai museum terkenal, termasuk Museum Seni Kontemporer Tokyo dan 21st Century Museum di Kanazawa.

Tentang Andra Matin Andra Matin adalah arsitek ternama Indonesia yang dikenal dengan karya-karyanya yang memadukan modernisme dan tradisi. Ia telah memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Aga Khan Award for Architecture 2023, dan memiliki banyak proyek yang diakui secara internasional.

Ikuti Kami :

Scroll to Top