The British Museum, didirikan pada tahun 1753 dan dibuka untuk umum pada tahun 1759, merupakan museum nasional pertama yang mencakup semua bidang pengetahuan manusia dan terbuka untuk pengunjung dari seluruh dunia. Museum ini menegaskan nilai-nilai Pencerahan seperti keterbukaan terhadap kritik, perdebatan terbuka, penelitian ilmiah, kemajuan, dan toleransi sejak awal pendiriannya.
Mengikuti Nilai-nilai Pencerahan dalam Pengembangan Museum
Museum ini didorong oleh rasa ingin tahu yang tak terpuaskan terhadap dunia, keyakinan mendalam terhadap objek sebagai saksi yang dapat dipercaya dan dokumentasi sejarah manusia, penelitian yang berkualitas, serta keinginan untuk memperluas dan berbagi pengetahuan. Museum ini merupakan salah satu museum terkenal dan paling banyak dikunjungi di dunia, serta gratis dan terbuka untuk semua orang.
Pertumbuhan dan Perkembangan Koleksi Museum
Koleksi museum ini tumbuh dari sekitar 80.000 barang koleksi “langka alam dan buatan manusia” yang dikumpulkan oleh Sir Hans Sloane (1660–1753), seorang dokter dan Presiden Royal Society. Koleksi tersebut meliputi lebih dari 40.000 buku dan naskah, serta 32.000 koin dan medali. Pada tahun 1753, melalui suatu undang-undang, koleksi tersebut dibeli untuk umum dan bersama dengan perpustakaan Cotton, Harley, dan Royal, menjadi institusi publik baru yang dikenal sebagai British Museum.
Selama 260 tahun berikutnya, koleksi museum yang bervariasi tersebut berkembang menjadi sekitar delapan juta objek yang meliputi dua juta tahun sejarah manusia. Beberapa objek di antaranya diperoleh melalui pembelian atau pengambilan di wilayah-wilayah yang saat itu berada di bawah kekuasaan kolonial Inggris. Sementara itu, sebagian lainnya diperoleh melalui ekskavasi, penjualan, atau hibah oleh para kolektor. Kurator museum terus mengakuisisi objek-objek baru dan aktif melakukan penelitian koleksi, termasuk mengkaji lebih dalam tentang sejarah perolehan objek tersebut.
Rumah Bagi Koleksi: Dari Montagu House hingga Bangunan Sir Robert Smirke’s
Koleksi museum awalnya disimpan di Montagu House, sebuah rumah abad ke-17 yang kemudian direnovasi secara ekstensif sebelum dibuka untuk umum pada tahun 1759. Seiring dengan pertumbuhan koleksi, galeri-galeri baru ditambahkan pada bangunan asli tersebut. Pada tahun 1823, Montagu House mulai dirobohkan untuk memberikan tempat bagi bangunan Sir Robert Smirke yang lebih besar dan bergaya Greek Revival yang kita kenal saat ini.
Salah satu sayap pertama yang dibangun adalah Galeri Pencerahan (Ruang 1), yang digunakan untuk menyimpan perpustakaan Raja George III. Pintu masuk utama museum yang terkenal dengan portiko bergaya kolonnade selesai dibangun pada tahun 1852. Skulptur di pedimen pintu masuk tersebut dirancang oleh Sir Richard Westmacott untuk mencerminkan “kemajuan peradaban” seperti yang dipahami oleh era Victoria saat itu, di mana kepercayaan dan kekuatan global Inggris melalui ekspansi imperial semakin meningkat.
Bangunan museum selalu mengintegrasikan teknologi terkini dalam konstruksinya, termasuk kubah maha besar dari Ruang Baca Bundar (dibuka pada tahun 1857) serta Queen Elizabeth II Great Court yang mengelilinginya, yang dirancang oleh Foster and Partners (dibuka pada tahun 2000). Museum terus berkembang dan mengembangkan situsnya sesuai dengan kebutuhan saat ini, termasuk dengan pembukaan Pusat Konservasi dan Pameran Dunia pada tahun 2013.
Rencana Masa Depan: Mengembalikan Kejayaan Bangunan Bersejarah
Museum ini memiliki rencana ambisius untuk masa depan dengan tujuan mengembalikan kejayaan bangunan bersejarahnya dan menampilkan kembali koleksi-koleksi yang dimilikinya. Rencana ini akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan, tetapi fase pertama yang akan dilakukan adalah pembangunan BM_ARC, fasilitas penelitian dan penyimpanan koleksi baru di dekat Reading yang direncanakan akan dibuka pada tahun 2023.