A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte oleh Georges Serurat
Pengaruh dari Sang Idola
Lukisan yang digarap oleh seorang maestro dari Prancis ini memperlihatkan kekagumannya dengan sang idola, Jean Auguste Dominique Ingres, yang menjadi inspirasi rumitnya detil pada sketsa lukisan ini. Corak warna yang hadir mewarnai pemandangan segar di wilayah Prancis ini pun juga tidak luput dari pengaruh teori warna dari penggabungan warna yang komplementer dari Michel Eugene Chevreul. Selama masa hidupnya, Seurat mempelajari banyak teknik dan sangat nampak terlihat pada penerapan warna kontras gelap dan terang yang ada di lukisannya.
Mengenai Lukisan
“A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte” memperlihatkan rakyat Paris yang fashionable, mengenakan pakaian bepergian ini pada sore hari di suatu lokasi yang ciamik, yakni sungai Seine.
Lukisan yang megah ini mendemonstrasikan metode melukis dari Seurat yang inovatif dan juga sangat sistematik. Untuk membuat suatu bentuk, ia mengombinasikan kumpulan titik titik dengan warna murni, Seurat percaya akan tergabung dalam pandangan oleh retina milik penikmat karya ini. Teknik ini juga memungkinkan munculnya efek warna yang lebih cerah daripada dengan melakukan pencampuran biasanya. Metode ini kemudian lebih dikenal dengan nama Divisionisme atau Pointilisme.
Figur-figur yang ada pada lukisan ini antara lain; seorang pasangan yang membawa kera dan anjing kecilnya, wanita yang tengah memancing, pria dengan tongkat jalan kecilnya, serta seorang wanita yang sedang menjahit dan pria yang merokok pipa. Di kejauhan, terdapat seorang pria sedang bermain terompet kecil dan wanita yang sedang memegang tangan gadis kecil.
Kombinasi warna cerah yang dipilih dan dihadirkan oleh Seurat membuat lukisan ini tetap kekal dan mudah dinikmati. Bayang-bayang dibuat dengan campuran warna-warna komplementer yang berdekatan juga membuat efek cahaya yang berpendar, menerangi keseluruhan kanvas. Seperti seorang impresionis, Seurat menggambarkan kehidupan modern, namun bedanya dengan impresionis kebanyakan, Seurat lebih perhitungan dalam hal warna dan sangat presisi dalam menorehkan warna dalam brushwork-nya, sampai sampai karya seni ini terlihat bagai waktu yang berhenti.