Intrik Teknik adalah ulasan teknik pembuatan karya seni mingguan Artopologi yang dikemas secara singkat dan familiar. Nantikan Intrik Teknik tiap minggunya dengan berlangganan nawala mingguan di website Artopologi.
Faisal Mujaddid
The Age of Bronze oleh Auguste Rodin
Seni yang menggunakan perunggu atau sering dinamakan “cire perdue”, atau teknik cara pengolahan logam menggunakan cetakan yang terbuat dari lilin yang dibungkus tanah liat pertama kali dipraktekkan pada 3 atau 4 abad sebelum masehi.
Tidak jelas kapan perunggu mulai dipakai pada pembuatan karya seni, namun pematung yang berasal dari Afrika utara telah lama sudah melakukan proses pengecoran logam kuningan melalui proses ini selama beberapa abad sebelum kedatangan penjelajah Portugis di sana pada tahun 1484.
Perunggu adalah sebuah logam yang merupakan campuran dari tembaga dan sedikit timah, dilelehkan lebih perlahan dari perunggu tembaga murni. Dengan demikian, perunggu dapat bertahan lebih lama dalam bentuk cair dan lebih mudah mengisi cetakan.
Perunggu juga memiliki kekuatan daya tarik yang cukup kuat dan lentur. Seniman yang ingin menggeluti kesenian menggunakan material ini diharuskan paham dengan sifat logam dalam pembuatan karya seni, sensitivitas material dan juga pengertian tentang perubahan pada temperatur.
Proses pembuatan karya seni perunggu biasanya dimulai dengan pembuatan patung dengan bahan dasar tanah liat, membalurnya dengan lilin, lalu melapisinya lagi dengan tanah liat.
Setelah melewati proses pemanasan, lilin di dalam lapisan akan meleleh dan uapnya akan terbuang melalui lubang-lubang kecil yang ada di bagian dalam, meninggalkan lubang untuk cetakan di mana seniman menuangkan cairan perunggu, menghasilkan patung perunggu.
Seorang pematung yang cukup monumental di Indonesia adalah Edhi Sunarso. Sebagai seniman yang menggunakan medium unik ini untuk berkarya, Edhi pernah ditantang oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno untuk membuat banyak proyek patung paska kemerdekaan Indonesia.
Ia banyak memproduksi patung-patung yang ikonik, seperti Tugu Tani dan Monumen Selamat Datang. Namun salah satu yang paling monumental dan dapat warga Indonesia nikmati ketika bepergian di sekitaran Jakarta adalah Patung Dirgantara.